Berwisata ke pulau Lombok tidak hanya menikmati keindahan wisata bahari dan alamnya saja, melainkan mengenal pulau Lombok melalui sejarah dan peninggalan suku Sasak yang mendiami pulau Lombok. Salah satu peninggalan suku sasak yang masih bisa anda jumpai sampai saat ini yakni tarian tradisionalnya. Anda mau tahu? seperti apa tarian tradisional suku Sasak NTB? berikut ini kami berikan informasinya untuk anda.
Tarian NTB, Lombok
Yang paling banyak dijumpai di Lombok jika dilihat aspek kebudayaannya adalah hal-hal yang berkaitan dengan Suku Sasak. Mulai dari bahasa, rumah adat, pakaian adat termasuk Tarian NTB berasal dari Suku Sasak. Simak beberapa Tarian Suku Sasak berikut ini.
1. Tarian Gandrung
Tarian Gandrung merupakan tarian yang dilakukan secara berpasangan antara penari wanita dan pria. Tarian Gandrung mirip dengan tarian Gandrung dari Jawa Barat dan Bali tetapi ada beberapa perbedaan yang menjadikan sebagai ciri khas tarian Gandrung dari sukus Sasak yakni kostum, gerakan, dan penyajian pertunjukkan. Tarian ini awalnya menjadi hiburan dari prajurit setelah pulang berperang dari medan perang tetapi berjalannya waktu tarian ini dijadikan sebagai tradisi masyarakat suku Sasak.
2. Tarian Rudat
Pertunjukan tarian Rudat kental dengan nuansa Islam mulai dari kostum, gerakan, maupun musik pengiringnya. Tarian ini ditampilkan dalam acara Khitanan, Maulid Nabi Muhammad SAW, Khatam Al-Qur’an, dan hari besar Islam lainnya. Asal mula tarian ini belum diketahu tetapi banyak yang berpendapat bahwa tarian ini berasal dari Turki dan ada sejak Islam masuk di pulau Lombok.
3. Tarian Oncer
Tarian Oncer biasanya akan dibawakan oleh tiga kelompok penari pria, masing-masing kelompok adalah penari kenceng, penari petuk, dan penari gendang. Dimana penari kenceng terdiri dari 6 – 8 orang membawa kenceng, 1 orang membawa petuk, dan 2 orang membawa gendang. Tarian ini merupakan tarian yang diciptakan oleh Muhammad Tahir yang berasal dari desa Puyung, kecamatan Jonggat, kabupaten Lombok Tengah tepatnya pada tahun 1960 M.
4. Tarian Gendang Beleq
Tarian Gendang Beleq merupakan tarian yang wajib dilakukan oleh masyarakat suku Sasak dalam acara Budaya dan acara besar lainnya. Dinamakan tarian Gendang Beleq karena penari membawa gendang yang besar yang dalam bahasa Sasak “Beleq” yakni Besar. Tarian ini merupakan peninggalan dari Kerajaan Selaparang yang pernah menguasai sebagian wilayah timur pulau Lombok.
Tarian ini awalnya digunakan oleh para Mubaliq dalam berdakwah untuk menyebar agama Islam di pulau Lombok, dimana saat itu jika tarian ini dipertunjukan maka akan banyak warga yang berkumpul dan setelah berkumpulnya warga kemudian para Mubaliq akan memberikan pengetahuan Islam kepada warga. Kemudian pada masa Kerajaan Selaparang, tarian ini digunakan oleh Kerajaan untuk melepaskan prajurit yang akan bertempur di medan perang.
Jika anda ingin melihat secara langsung salah satu atau lebih dari tarian tradisional suku Sasak diatas, sebaiknya anda datang saat Hari Besar Islam atau festival besar lainnya yang diadakan di pulau Lombok. Biasanya pada acara-acara tersebut akan ditampilkan beberapa tarian tradisional suku Sasak.