Kondisi Lombok Pasca Gempa Bumi

Duka datang menghampiri masyarakat pulau Lombok, Indonesia, dan Dunia. Dimana dalam kurung waktu 1 (satu) bulan pulau Lombok terkena gempa bumi tidak hanya sekali tetapi berkali-kali, hingga membuat masyarakat pulau Lombok menjadi ketakutan dan waspada dalam setiap beraktivitas. Seperti apa kondisi pulau Lombok pasca gempa bumi ? Berikut iniwebsite layanan sewa mobil Lombok memberikan informasinya untuk anda.

Gempa Bumi Utama dan Susulan

Pusat Gempa Bumi

Gempa Bumi sebesar 6,4 Skala Richter (SR) yang menguncang pulau Lombok pada tanggal 29 Juli 2018, pukul 06.47 WITA. Pusat gempa berada di 47 km timur laut Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat dengan kedalaman 24 km. Guncangan gempa bumi dirasakan diseluruh wilayah pulau Lombok, Pulau Bali, dan Pulau Sumbawa. Gempa ini merupakan rangkaian gempa awal sebelum gempa bermagnitudo lebih besar mengguncang pulau Lombok pada 5 Agustus 2018. Setelah gempa utama sebesar 6,4 SR pada tanggal 29 Juli 2018 pukul 06.47 WITA hingga pukul 10.20 WITA, telah terjadi hingga 1.005 kali gempa bumi susulan dengan empat gempa berkekuatan lebih dari 5,0 SR dan yang terbesar 6,9 SR pada 19 Agustus 2018.

Dampak dan Korban Gempa Bumi

Rumah Warga yang berdampak Gempa Bumi

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) menyebutkan jumlah korban meninggal dunia di Lombok pasca gempa bumi tercatat 515 orang, luka-luka totalnya 7.145 orang, dan pengungsi mencapai 431.416 orang. Sedangkan kerusakan yang terjadi pada sejumlah bangunan diantaranya kerugian material, yaitu adanya 1.454 rumah, 7 unit fasiltas pendidikan, 22 tempat Ibadah, 5 unit kesehatan, 37 kios, dan 1 jembatan yang rusak.

Dampak Terhadap Psikologi

Menurut ahli psikologi dari Mataram, Dr. Muazar Habibi, kini dalam keadaan tertentu warga Lombok mengalami Phantom Quake Syndrome atau Gempa Bumi Khayalan. “Kalau gempanya satu atau dua kali mungkin tidak akan berpengaruh pada pertahanan tubuh, tetapi karena terjadi terus-menerus selama tiga minggu, sehingga individu merasa ada getaran sedikit sudah merasa seperti gempa bumi, bahkan sepeda motor lewat saja sudah atau buka pintu sudah merasa seperti gempa bumi,” ujar Dr. Muazar.

Sampai kapan reaksi tubuh tersebut berakhir? Menurutnya, itu tergantung setiap individu. Jika individu kesehariannya penuh aktivitas, gempa khayalan tersebut akan hilang dengan sendirinya. Dr. Muazar menjelaskan, otak manusia memiliki soft time memory, yaitu memori jangka pendek. Di mana reaksi gempa bumi khayalan paling lambat selama sepekan akan berakhir. Namun, tidak sedikit orang memiliki memori jangka panjang atau long time memory seperti di Lombok saat ini. “Kejadian di Lombok sudah long time memory, karena gempa bumi susulan masih terus terjadi, sehingga masih banyak orang yang merasa ada getaran gempa bumi, padahal saat itu tidak terjadi gempa bumi,” kata dia. (Sumber : viva.co.id)

Fokus Perbaikan

Pembersihan Reruntuhan Bangunan Akibat Gempa Bumi

Lombokk pasca gempa bumi menjadkan butuh banyak perbaikan yang harus dilakukan oleh Pemerintah, Masyarakat, dan Relawan untuk memulihkan kondisi pulau Lombok. Perbaikan yang dilakukan tentu membutuhkan waktu yang jangka panjang dengan berfokus pada 5 (lima) sektor yakni permukiman, infrastruktur, ekonomi produktif, sosial budaya, dan lintas sektor. Melalui perbaikan yang terfokus pada lima sektor tersebut diharapkan kondisi warga pulau Lombok bisa pulih dan dapat menjalankan aktivitas seperti biasanya.

Kondisi Ekonomi dan Pariwisata

Saat terjadi gempa bumi Terminal Bus, Pelabuhan Laut, dan Bandar Udara di pulau Lombok ditutup sementara waktu. Sehingga menyebabkan kelumpuhan ekonomi yang tidak hanya berampak terhadap pulau Lombok tetapi juga pulau Sumbawa karena jalur dari Indonesia bagian barat menuju ke pulau Sumbawa yakni melalui pulau Lombok. Tidak hanya berdampak terhadap sektor perekonomian tetapi sektor pariwisata juga berdampak, hal ini terbukti dengan menurun secara dratis wisatawan yang berkunjung ke pulau Lombok pasca gempa bumi terjadi.

Wisatawan Mulai Berkunjung ke pulau Lombok

Karena tidak ingin terpuruk terlalu lama maka Pemerintah dan Masyarakat pulau Lombok mulai berbenah diri dengan melalakukan berbagai perbaikan yang dapat menunjang ekonomi dan pariwisata di pulau Lombok. Alhasil,  wisatawan pun sudah mulai berdatangan untuk berkunjung ke pulau Lombok, walaupun wisatawan yang datang ke pulau Lombok belum sebanyak sebelum terjadi gempa bumi. Wisatawan yang datang tidak hanya untuk berwisata melainkan melihat juga kondisi warga pulau Lombok yang terkena dampak gempa bumi.

Tinggalkan komentar