Lombok bukan hanya terkenal dengan berbagai wisata pantai Lombok yang mempesona. Terdapat jenis wisata lainnya termasuk daya tarik budaya dan produk kerajinannya. Daerah ini memang memiliki kebudayaan yang khas dan menghasilkan produk kerajinan yang beberapa diantaranya dibuat dengan motif yang sesuai dengan kebudayaan setempat.
Produk industri kerajinan di Lombok ini dihasilkan oleh beberapa desa wisata. Jadi, desa wisata ini sekaligus menjadi tempat bagi industri produk khas budaya. Berikut beberapa desa wisata di Lombok yang memiliki industri kerajinan khas Lombok.
1. Dusun Sade
Dusun Sade terletak di Desa Rambitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Jika Anda sering berkunjung ke Lombok tentu tidak asing dengan Dusun satu ini, yaitu Dusun Sade. Karena keunikannya yang mana masyarakat yang sangat kental akan adat suku sasak menjadikannya salah satu destinasi wisata budaya di Lombok.
Selain sebagai wisata budaya, Dusun Sade juga bisa dikategorikan sebagai wisata industri kerajinan di Lombok karena dusun ini menjadi salah satu sentral dari produksi kain tenun khas Lombok. Biasanya kain-kain tersebut ditenun oleh para wanita yang tinggal di daerah tersebut.
Keahlian menenun merupakan keahlian turun-temurun yang diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Karena hal tersebut menjadi bagian dari adat itu sendiri. Keahlian ini dikenalkan oleh suku sasak pada anak-anak mereka sejak dini.
Bagi seorang wanita, kemampuan menenun adalah sebuah kewajiban. Bahkan mereka beranggapan bahwa wanita yang belum memiliki keahlian menenun berarti belum mampu untuk berumah tangga. Wanita suku sasak diajarkan demikian karena mereka tidak diperbolehkan untuk pergi jauh dari lingkungan mereka.
Sehingga menenun merupakan aktivitas yang diharapkan mampu mendukung roda perekonomian keluarga. Juga sebagai aktivitas produktif keseharian mereka. Para wisatawan yang berkunjung ke Dusun Sade bisa langsung tahu bagaimana cara pembuatan kain tenun tradisional khas suku sasak dan juga bisa mencoba langsung dalam proses pembuatan .
Kain tenun tradisional khas suku sasak terbuat dari bahan-bahan yang alami. Bahan utama dari pembuatan kain tersebut adalah kapas pilihan, dari kapas-kapas tersebutlah nantinya akan dihasilkan benang-benang yang selanjutnya akan mulai diwarnai.
Untuk warnanya, kain tenun khas lombok menggunakan pewarna yang alami juga. Berasal dari dedaunan, akar-akaran, biji-bijian, kulit pohon, dan lain sebagainnya. Semua bahan pewarna tersebut dapat diperoleh dari alam sekitar tempat masyarakat tinggal.
2. Desa Sukarara
Selain Dusun Sade, penghasil tenun terbaik lainya adalah desa wisata Sukarara. Desa Sukarara terletak di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah. Jika Anda memilih titik keberangkatan dari Mataram, jaraknya sekitar 25 Kilometer dan membutuhkan sekitar 40 menit perjalan menggunakan kendaraan untuk sampai di Desa Sukarara.
Kain tenun yang dihasilkan oleh produksi Desa Sukarara memiliki keunikan tersendiri seperti terdapat benang emas dalam motif tenunnya. Meski secara garis besar tidak ada banyak perbedaan dengan motif hasil tenunan dari daerah lainnya.
Motif tenun Sukarare pun memiliki kerumitan yang berbeda dengan motif tenun yang lain. Hasil tenunannya juga sangat halus. Bagi Anda yang menginginkan berwisata sambil mencari oleh-oleh, maka tidak ada salahnya untuk berkunjung ke Desa Sukarara.
3. Desa Beleka
Masih berada pada kawasan Lombok bagian tengah, wisata industri kerajinan di Lombok berikutnya adalah Desa Beleka, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah. Berbeda dengan sebelumnya, jika Anda berkunjung ke Desa Beleka, disana Anda akan mendapatkan banyak para pengrajin anyaman.
Berbagai jenis anyaman dapat Anda temukan di Desa Beleka Lombok Tengah, mulai dari peralatan rumah tangga, pernak-pernik dekorasi, hiasan dinding, dan masih banyak anyaman lainnya. Bahan dasar dari pembuatan anyaman tersebut adalah rotan dan ketek.
Produk anyaman yang paling banyak diminati adalah kecupu, yang berbentuk bulat dan biasanya digunakan sebagai wadah untuk tempat tembakau. Namun pengrajin anyaman Desa Beleka berinovasi agar tidak terlihat kaku dalam satu bentuk, sehingga mereka juga membuat variasi lain seperti tas dan bentuk lainnya yang lebih menarik dan bermanfaat.
4. Desa Mambalan Gunung Sari
Wisata industri Lombok selanjutnya adalah Kecamatan Gunung Sari yang berada di Lombok Barat. JIka Anda berkunjung ke Kecamatan Gunung Sari, disana Anda akan menemukan banyak para pengrajin bambu. Berbagai jenis kerajinan dapat Anda temukan di Kecamatan Gunung Sari seperti tempat tidur, kursi, meja, paga, dudukan lampu, tempat duduk, dan masih banyak lagi kerajinan lainnya.
Untuk sampai ke lokasi, Kecamatan Gunung Sari tidak jauh dari kota Mataram, jika diperkirakan dari gerbang perbatasan Kota Mataram untuk menuju lokasi pengrajin membutuhkan sekitar 10 menit perjalanan.
5. Desa Banyumulek
Desa Banyumulek adalah desa yang terletak di Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat. Desa Banyumulek merupakan sentra industri gerabah di Pulau Lombok sejak tahun 1990-an, di mana 80% penduduknya terjun dalam pekerjaan tersebut.
Akses menuju Desa Banyumulek sangatlah mudah. Jika Anda menginap di daerah Kota Mataram, Anda akan membutuhkan waktu sekitar 20 menit perjalanan menggunakan kendaraan untuk sampai di Desa Banyumulek.
Karya gerabah desa Banyumulek yang dihasilkan sangat bervariasi seperti vas bunga, gentong, celengan, kap lampu, hiasan dinding, dan lain sebagainya. Selain itu terdapat juga produk khas yang hanya anda bisa temui di Desa Banyumulek, yaitu Kendhil Maling.
Kendhil Maling memiliki bentuk yang unik yaitu lubang yang berada pada dasar Kendhil, lubang tersebut digunakan untuk memasukan air ke dalam kendhil. Filosofi dari kendi tersebut adalah seperti cara aneh seorang maling untuk memasuki sebuah rumah (lewat atap atau jendela, bukan lewat pintu). Uniknya, desain yang ada pada Kendhil Maling tidak membuat air yang ada dalam kendhil keluar saat kendhil tersebut diletakkan kembali.
Gerabah yang dihasilkan terbuat dari tanah liat dan air yang dengan mudah didapat di daerah sekitar desa. Begitu juga dengan pewarna yang digunakan, pewarna yang digunakan adalah pewarna alami seperti biji asam yang melalui proses pemasakan terlebih dahulu. Namun akhir-akhir ini, beberapa pengrajin juga mulai untuk menggunakan bahan pewarna buatan yang diperoleh dari desa tetangga.
Jika Anda ingin berwisata sekaligus mengetahui tentang pembuatan gerabah, tentu Desa Banyumulek menjadi salah satu rekomendasi tujuan wisata Anda. Lebih dari itu,di sana juga terdapat beberapa pengejarin yang membuka kursus bagi para pengunjung yang ingin mengetahui secara detail pembuatan gerabah ini.