Search
Close this search box.

Inilah 4 Obyek Wisata Sejarah di Pulau Lombok Yang Menarik

Sebelum kita membahas tentang wisata sejarah dan budaya yang ada di Pulau Lombok sebaiknya kita tahu terlebih dahulu sedikit tentang Pulau Lombok. Pulau Lombok adalah sebuah pulau di kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara yang terpisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di sebelah barat dan Selat Alas di sebelah timur dari Sumbawa. Pulau ini kurang lebih berbentuk bulat dengan semacam “ekor” di sisi barat daya yang panjangnya kurang lebih 70 km dengan Luas pulau ini mencapai 5.435 km². Kota utama di pulau ini adalah Kota Mataram yang sekaligus sebagai Ibu Kota propinsi Nusa Tenggara Barat.

Selanjutnya, mengarah ke pokok pembahasan tentang wisata sejarah yang berada di Pulau Lombok. Wisata sejarah di pulau Lombok sebenarnya sangat banyak tetapi disini hanya beberapa tempat wisata yang dapat kami tampilkan untuk anda.

1. Masjid Bayan Beleq

Masjid Bayan Beleq, sumber IG @backphographer1

Masjid Bayan Beleq adalah sebuah masjid Wetu Telu yang terletak di jalan Labuan Lombok, desa Bayan, kecamatan Bayan, kabupaten Lombok Utara, propinsi Nusa Tenggara Barat atau sekitar 80 km dari Ibu Kota provinsi Nusa Tenggara Barat yakni kota Mataram. Walaupun bntuk Masjid ini sederhana, namun Masjid ini memiliki keistimewaan tersendiri, yakni telah menjadi salah satu situs bersejarah yang ada di Indonesia.

Masjid ini berdiri pada abad ke-17 M, itu artinya usia Masjid ini telah lebih dari 300 tahun. Kecamatan Bayan memang salah satu gerbang masuknya Islam di Pulau Lombok. Di kecamatan inilah Islam pertama kali diperkenalkan sehingga Masjid Bayan Beleq merupakan masjid pertama yang berdiri di pulau Lombok.

Bangunan masjid ini memiliki ukuran 9 x 9 meter. Di dalam Masjid terdapat sebuah bedug dari kayu yang digantung di tiang atap Masjid. Di dalam Masjid ini, terdapat beleq (makam besar) salah seorang penyebar Agama Islam pertama di kawasan ini yakni Gaus Abdul Rozak. Selain itu, di belakang kanan dan depan kiri masjid terdapat dua gubuk kecil. Di dalam kedua gubuk ini, terdapat makam tokoh-tokoh Agama yang turut membangun dan mengurusi Masjid ini sedari awal.

2. Desa Sade

Desa Sade, sumber IG @adhyie_one

Desa Sade merupakan salah satu Desa dengan penduduk asli Pulau Lombok yaitu Suku Sasak. Desa yang masih menyimpan adat istiadat dan kebudayaan suku asli pulau Lombok ini, sering dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun macanegara untuk digali tradisi dan kebiasaan unik mereka yang masih sangat tradisional.

Desa Sade merupakan salah satu dusun di desa Rembitan, kecamatan Pujut, kabupaten Lombok Tengah. Desa ini hanya memiliki sekitar 152 kepala keluarga. Sebagai suku asli sasak yang tinggal di Lombok Tengah, mereka memegang teguh tradisi sejak zaman pemerintahan Kerajaan Pejanggik di kecamatan Praya, kabupaten Lombok Tengah. Hal inilah yang membuat desa ini terkenal dan menarik untuk Anda kunjungi, selain kehidupan suku asli pulau Lombok Anda juga bisa melihat rumah adatnya yang masih tradisional.

3. Pura Suranadi

Pura Suranadi, sumber IG @windyuntarii

Tak hanya di Pulau Bali saja, anda pastinya bisa dengan mudah menemukan pura di Pulau Lombok. Pura-pura di Lombok kebanyakan dibangun pada abad ke-18. Setiap pura memiliki ciri khas dan keunikan yang berbeda-beda. Jika Anda berkunjung ke Pura Suranadi, Anda akan menemukan karakteristik pura ini yaitu lima pancuran suci. Kelima pancuran ini bersumber dari gunung Rinjani. Pura ini memiliki julukan “Pura Panca Tirta”. Kelima pancuran suci ini dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit, yang dalam bahasa Sasak disebut “Ngentas Male”.

Masyarakat Hindu percaya bahwa setelah berdoa, kemudian menyucikan diri dengan air dari kelima pancuran tersebut, maka mereka akan mendapatkan kehidupan yang baru atau “Suranadi”. Empat dari lima pancuran tercipta bahwa pancuran yang pertama disebut “air suci pembersih”, pancuran yang kedua disebut “air suci pengentas”., pancuran yang ketiga disebut “air suci pelukatan”, dan pancuran yang keempat disebut “air suci petirta”.

4. Pura Lingsar

Pura Lingsar, sumber IG @alinxe_66

Pura Lingsar sebagai pura yang terbesar di pulau Lombok ini telah ada sejak tahun 1741 yang dibangun oleh raja darah daging keramat Ketut Karangasem. Di pura ini merupakan federasi antara nilai ajaran Hindu dan Islam Wetu Telu. Sehingga terdapat latar ekor yang membuat akal tarik unggul Pura Lingsar. Karena itupun pada pura ini dibagi menjadi dua wilayah yaitu pura Hindu Gaduh di bagian utara dan pura Weku Telu bernama Kemaliq di bagian selatan.

Pura Lingsar memiliki luas mencapai 26 hektar yang tentunya sangat luas dan didalamnya menandakan keharmonisan antara ajaran Islam dan Hindu. Pura ini masih sangat murni dan selalu terawat. Di pura ini tidak pernah ada gencetan walaupun di dalamnya terdapat dua ajaran berbeda. Pura ini masih difungsikan sebagai tempat beribadah dari kedua ajaran tersebut dan setiap setahun sekali akan ada ritual yang diselenggarakan. Adapun wisatawan yang datang kesini harus mengenakan selendang kuning yang dipakaikan pada pinggang, yaitu sebagai simbol penghormatan karena disini masih ada tanda memproteksi keperawanan pura.

Demikian informasi mengenai wisata sejarah yang dapat kami berikan untuk anda, kami juga merekomendasi kepada anda untuk berkunjung ke wisata sejarah kota Mataram  dan semoga informasi diatas menambah wawasan untuk anda tentang wisata sejarah yang ada di pulau Lombok, tidak kalah pentingnya semoga anda berkeinginan mengunjungi wisata sejarah diatas saat berkunjung ke pulau Lombok.

Tinggalkan komentar