Search
Close this search box.

6 Perlengkapan Adat Pria Suku Sasak

Mengenal bahkan mengenakan pakaian adat suku Sasak akan menjadi kebanggan tersendiri bagi pemakainya, apalagi ketika pemakainya mengetahui makna disetiap perlengkapan adat suku Sasak tentu akan membuat pemakainya menjadi lebih berwibawa saat memakainya. Perlengkapan adat suku Sasak ada dua yakni perlengkapan adat wanita dan pria.

Pada artikel sebelumnya telah dijelaskan perlengkapan adat wanita suku Sasak sehingga rasanya tidak lengkap jika tidak dijelaskan perlengkapan adat pria suku Sasak, maka pada artkel kali ini kami akan menjelaskan untuk anda tentang perlengkapan adat pria suku Sasak dan makna yang terkandung dalam masing-masing perlengkapan.

1. Capuk atau Sapuk

Perlengkapan Adat Pria Suku Sasak

Sapuk merupakan mahkota yang digunakan sebagai lambang penghormatan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta menjaga pemikiran pemakainnya dari hal-hal kotor dan tidak baik. Ketika acara adat biasanya pria memakai sapuk jadi atau parade yang terbuat dari bahan songket benang emas.

2. Baju Pego

Baju pegon merupakan pakaian adat suku sasak yang mendapat pengaruh dari suku jawa dengan mengadopsi model jas eropa, baju pegon memiliki lambang keanggunan dan kesopanan. Kain yang digunakan untuk membuat baju pegon umumnya berwarna gelap dan tidak bermotif.

3. Leang atau Dodot

Dodot merupakan kain songket yang berfungsi untuk menyelipkan keris. Beragam motif kain songket yang digunakan untuk dodot diantaranya subahnale, keker, dan bintang empet yang bermakna semangat dalam berkarya dan pengabdian kepada masyarakat.

Perlengkapan Adat Pria Suku Sasak

4. Kain Dalam dengan Wiro

Kain dalam dengan Wiron merupakan jenis kain yang digunakan sebagai penutup tubuh bagian bawah yang meliputi pusar sampai mata kaki dengan ujung kain lurus kebawah sebagai lambang tawadhu (rendah hati). Kain yang digunakan biasanya berasal dari bahan batik jawa dengan motif tulang nangka atau kain pelung hitam, dapat juga menggunakan motif tapo kemalo dan songket dengan motif serat penginang. Dalam penggunaan kain wiron tidak diperkenankan menggunakan kain polos berwarna putih atau merah.

5. Keris

Penggunaan keris sebagai pelengkap pakaian adat yang melambangkan kesatriaan dan keberaniaan dalam mempertahankan martabat pemakainya. Dalam atauranya penggunaan keris sebagai lambang adat bagian mukanya harus menghadap kedepan, jika terbalik maka bermakna berperang atau siaga. Pada perkembangannya penggunaan keris dapat diganti dengan pisau raut atau pemaja.

6. Selendang Umbak

Selendang Umbak merupakan sabuk yang khusus diperuntukkan bagi para pemangku adat atau pengayom masyarakat yang dibuat dengan ritual khusus dalam keluarga sasak. Jenis kain yang digunakan umumnya berwarna merah dan hitam dengan panjang berkisar empat meter yang dihiasi dengan kepeng bolong. Seledang umbak sebagai lambang kasih sayang dan kebijakan bagi pemakainya

Bagi anda yang ingin melihat secara langsung keunikan dari perlengkapan adat wanita dan pria suku Sasak dapat hadir dalam acara-acara kebudayaan atau fetival Daerah maupun Nasional di Pulau Lombok. Tentu pada moment tersebut anda dapat mengabadikan melalui foto atau video sembari menyaksikan secara langsung kemeriahan acara-acara tersebut.

Tinggalkan komentar