Bagi wisatawan yang menyukai Budaya dan Sejarah Propinsi Nusa Tenggara Barat atau sering berwisata ke Pulau Lombok rasanya akan kurang lengkap kalau anda tidak pernah menyempatkan diri berkunjung ke Museum Negeri Nusa Tenggara Barat. Banyak peninggalan bersejarah yang dapat anda jumpai di museum ini, terutama peninggalan sejarah tiga suku terbesar yang ada di Nusa Tenggara Barat yakni Sasak, Samawa, dan Mbojo atau yang disingkat SaSaMbo.
Lokasi Museum Negeri Nusa Tenggara Barat
Akses menuju ke Museum Negeri Nusa Tenggara Barat tidak terlalu sulit karena museumnya berlokasi di Pusat Kota, Propinsi Nusa Tunggara Barat, tepatnya berada di jalan Panji Tilar Negara No.6, Taman Sari, Ampenan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Peresmian Museum Negeri Nusa Tenggara Barat
Pembangunan Museum Negeri Nusa Tenggara Barat dilakukan sejak tahun 1976/1977, sedangkan prasarana museum dibangun hingga tahun 1980/1981 dengan arsitektur bangunan khas rumah adat Suku Sasak yang mendiami Pulau Lombok. Kelembagaan museum ini diresmikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan oleh Dr. Daoed Joesoef pada tanggal 23 Januari 1982.
Pengelolaan
Berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 museum ini menjadi UPT (Unit Pelaksana Teknis) Daerah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Nusa Tenggara Barat. Museum ini dikelola sangat apik dengan penempatan barang koleksi yang sesuai tempatnya sehingga membuat para wisatawan dengan mudah melihat koleksi-koleksi yang ditampilkan. Ditambah dengan suhu ruangan yang sudah diatur dengan baik sehingga menambah suasana ruangan menjadi lebih nyaman.
Koleksi Museum
Koleksi yang berada di museum ini mencapai 7.387 benda pada tahun 2006 dan museum ini juga merupakan museum terlengkap di Propinsi Nusa Tenggara Barat. Beberapa koleksi museum diantaranya :
1). Kostum pernikahan Suku Sasak, Samawa, dan Mbojo.
2). Fosil, koin kolonial dari Portugis, Spanyol, dan Belanda.
3). Senjata Tradisional dari Kesultanan Bima (Suku Mbojo).
4). Alat kesenian tradisonal dari Suku Sasak, Samawa, dan Mbojo seperti keris, songket, keranjang, masker serta subjek terkait seperti geologi, arkeologi, arsitektur, biologi, keramik, lukisan, dan lain-lain.
Koleksi museum yang menarik perhatian wisatawan adalah Naskah Lama (Kuno) ditulis pada daun lontar. Hal yang membuat Naskah Kuno ini menarik karena :
a). Hurufnya menggunakan aksara Jawa kuno, turunan aksara Bali dan Jawa atau Jejawan, Arab, serta Arab Melayu.
b). Bahasa yang digunakan adalah bahasa Melayu, Sasak, Bugis, Mbojo, Jawa, dan Jawa Madya.
c). Berisi hal-hal yang berkenaan dengan filsafat, astronomi, adat istiadat, hukum, sastra, sejarah serta agama.
d). Penyusunan teks Naskah Kuno ternyata terdapat campuran dari budaya Jawa. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya sebuah tradisi penulisan dengan menggunakan macapat Jawa. Disamping itu, ada juga tembang-tembang seperti maskumambang, dandanggula, pangkur, durma, dan asmarandana. Itulah ciri-ciri budaya dengan khas budaya Jawa.
Mesum Negeri Nusa Tenggara Barat tidak hanya menyimpan benda-benda bersejarah tetapi terdapat beberapa koleksi museum yang dipercaya oleh masyarakat memiliki kekuatan mistis. Diantaranya benda penolak roh halus, pengusir roh jahat, serta penangkal petir.
Uniknya lagi pada bagian depan museum terdapat buaya muara yang diawetkan. Buaya tersebut Berasal dari Kabupaten Dompu Pulau Sumbawa dengan panjang 4 meter dan lebar 1 meter dan pertama kali diserahkan ke museum tahun 2010.
Waktu Beroperasi Museum
Bagi anda yang penasaran dengan kolekasi yang ada di museum ini, maka berkunjunglah bersama mobillombok.com setiap hari Selasa s/d Kamis pada pukul 08.00-14.00 WITA, Jum’at pada pukul 08.00-11.00 WITA, Sabtu pada pukul 08.00-12.30 WITA, dan Minggu pada pukul 08.00-14.00 WITA. Sedangkan hari Senin dan Libur Nasional museum ini akan ditutup.